Sabtu, 13 Juni 2009

Prabowo Sebut Pengelola Buddha Bar Dablek

Jakarta - Banyak hal dikeluhkan komunitas etnis Tionghoa kepada cawapres Prabowo Subianto, termasuk salah satunya soal keberadaan Buddha Bar di kawasan Menteng, Jakpus. Prabowo pun berang dengan diubahnya kembali nama bar itu dengan nama yang berpotensi melecehkan agama tertentu.

"Kalau diubah lagi, dablek (keras kepala) namanya," kata Prabowo di hadapan Forum Demokrasi Kebangsaan Masyarakat Tionghoa di Restoran Nelayan, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (13/6/2009). Acara juga dihadiri beberapa biksu.

Seperti diberitakan, Buddha Bar yang merupakan usaha waralaba asal Prancis itu sempat mengurungkan niat penggunaan nama 'Buddha' setelah diprotes oleh sejumlah aktivis lintas agama. Namun hal itu batal dilakukan, bahkan publikasi tempat hiburan berkelas itu terus gencar dilakukan dengan nama yang sama.

"Tidak tepat membuat restoran atau tempat hiburan memakai nama agama tertentu," saran pendamping Mega ini.

Prabowo menjelaskan, semua hal yang berhubungan dengan SARA di Indonesia sangatlah berpotensi menimbulkan kerawanan. Bahkan untuk hal-hal yang tidak disadari sekalipun.

"Apalagi ini yang jelas ada perencanaannya," pungkas Prabowo seraya mengatakan Indonesia jauh berbeda dengan Prancis yang sekuler.